Pada hari Rabu 25 Pebruari 2009, dengan diantar oleh Bapak, Ibu dan adik-adiknya, Adiba Nur Ashri Ramadhani mengikuti seleksi nasional calon peserta IMSO di Surabaya.
Seleksi yang biasa dikenal sebagai seleksi olimpiade “jalur B” ini diikuti setelah melalui perjalanan cerita yang lumayan panjang dan memerlukan perjuangan dari pihak KeluargaKita.
Sebagai Siswa SD Al-Irsyad Al Islamiyyah Jember yang berlokasi di Kelurahan Sumbersari, perjuangan pertama adalah bagaimana bisa lolos ke seleksi Kecamatan.
Perjuangan ini memang boleh dinamakan “sebuah perjuangan”, karena tradisi seleksi olimpiade MIPA di kecamatan Sumbersari adalah selama ini dibarengkan dengan seleksi siswa berprestasi. Mata pelajaran yang diujikan untuk seleksi adalah materi ulangan biasa.
Dari seleksi tersebut, anak-anak yang memiliki nilai IPA dan Matematika tertinggi berhak mewakili kecamatan sumber sari pada seleksi olimpiade MIPA tingkat kabupaten Jember.
Dan yang lebih berat lagi, selama ini yang berhak menjadi wakil kecamatan adalah hanya anak kelas 5 yang telah tersaring pada hasil seleksi tahun sebelumnya pada kelas 4 (tahun 2008). Dengan demikian tertutup kemungkinan untuk anak kelas 4 untuk mengikuti seleksi olimpiade MIPA tingkat kecamatan, karena memang tidak ada seleksi untuk kelas 3 pada tahun sebelumnya.
Lagpula dengan materi seleksi yang berupa materi ulangan harian biasa, anak-anak yang menang seleksi bukanlah anak-anak yang mumpuni untuk bertanding di jalur olimpiade MIPA. Barangkali itu merupaka salah satu penjelas kenapa Kecamatan Sumbersari jarang menang seleksi Olimpiade MIPA di Jember.
Untungnya saja pada tahun ini baru saja ada pergantian kepengurusan PKG Sumbersari. Pengurus yang baru ingin mengadakan seleksi ulang untuk siswa berprestasi, yang langsung akan digunakan untuk tahun ini. Oleh karena itu lalu dibuatlah undangan untuk seleksi bagi anak kelas 5, yang sebelumnya belum terjaring pada seleksi pada kelas empatnya.
Maksud PKG adalah ingin menghasilkan sendiri pemenang seleksi tahun ini, yang akan kemudian dipertemukan dengan pemenang seleksi tahun sebelumnya, untuk mencari mana yang terbaik dari mereka.
Perjuangan awal untuk meloloskan Diba ke tingkat Kecamatan adalah dengan melobi ketua PKG Kecamatan Sumbersari. Kita meminta, dengan berbagai argumen, untuk membolehkan anak kelas 4 mengikuti seleksi tahun ini, meskipun statusnya sekedar “untuk ujicoba” lebih untuk melihat apakah mereka mampu mengerjakan soal yang ditujukan bagi anak kelas 5 tersebut.
Dengan syarat bahwa “meskipun misalnya anaknya masuk ke 15 besar tetap tidak bisa jadi pemenang”, syukurlah bahwa akhirnya Ibu ketua PKG membolehkan Diba untuk mengikuti seleksi atau lebih tepatnya ikut mengerjakan soal seleksi bukan sebagai peserta resmi melainkan sekedar diberi kesempatan untuk mencoba kemampuan.
Perjuangan pertama kita berhasil. Perjuangan berikutnya adalah menghubungi kembali ketua PKG untuk menyampaikan saran dengan inti 2 point:
1. bahwa sepengetahuan kita, aturan Diknas untuk seleksi olimpiade MIPA membolehkan anak kelas 4 untuk ikut serta
2. bahwa untuk seleksi olimpiade MIPA sebaiknya digunakan materi soal seleksi yang standar olimpaide MIPA bukannya soal ulangan harian mapel Matematika atau IPA.
Alhamdulillah, respon dari Ketua PKG sangat positif, dan beliaunya bersedia menerima saran kita. Maka kemudian PKG Sumbersari menerbitkan undangan baru untuk seleksi olimpiade MIPA yang memuat klausul bahwa materi Matematika dan IPA pada seleksi ini mengacu pada “model soal olimpiade MIPA”.
Kebetulan pada saat itu datang secara mendadak surat edaran dari Dinas pendidikan kabupaten Jember yang meminta UPTD Pendidikan kecamatan menyiapkan masing-masing 4 anak untuk mewakili kecamatan ke seleksi IMSO atau jalur B tingkat Kabupaten.
Kembali ke cerita Diba mengikuti seleksi sebagai “peserta ujicoba” pada seleksi siswa berprestasi yang disebut di awal. Ternyata di luar dugaan kita, dia mampu menempati urutan ke 9 dari sekian banyak peserta seleksi yang hampir semuanya anak kelas 5. Sehingga meskipun dia tidak berhak mengikuti tahap seleksi siswa berprestasi, tapi oleh ketua PKG diberi kesempatan untuk mengikuti seleksi olimpiade MIPA Kecamatan Sumbersari, kali ini sebagai peserta penuh.
Alhamdulillah, pada seleksi ini Diba menempati urutan kedua pada mata pelajaran Matematika (pada seleksi kecamatan ini masing-masing siswa harus mengerjakan baik soal matematika maupun IPA). Sehingga Diba berhak mewaklli kecamatan Sumbersari ke seleksi olompiade MIPA di tingkat Kabupaten Jember pada bidang Matematika, bersama tiga anak lainnya.
Alhamdulillah, pada seleksi Tingkat Kabupaten hari Selasa tanggal 24 Pebruari, Adiba menempati urutan ke-5, sehingga menjadi salah satu dari 5 peserta yang berhak mewakili Jember untuk seleksi nasional IMSO yang dilaksanakan secara serentak di masing-masing propinsi pada tanggal 25 Pebruari 2009.
Dengan sedikit kalangkabut, setelah pengumuman pemenang seleksi pada Selasa siang 24 Pebruari, maka pada Selasa sore berangkatlah para kru KeluargaKita berombongan ke Surabaya. Malamnya menginap di Asrama Haji Sukolilo lalu paginya meluncur ke kantor Dinas Pendidikan di Jalan Gentengkali.
Acara berjalan lancar. Sekarang tinggal menunggu hasilnya. Kita tidak terlalu berharap apalagi pasang target, karena persiapan Diba memang terlalu minim. Saat ini sudah sampai Surabaya, adalah kesempatan yang sudah sangat layak untuk disyukuri.
Demikian laporan sementara. Kalau ada perkembangan lagi semoga sempat saya tulis.
Alhamdulillah yaa bu… luar biasa sekali anak ibu. selamat ya bu. Gimana kalo anak sy ikut les matematika di tempat ibu. mohon konfirmasinya di email sy: b.plus.unnik@gmail
suwun
mantap adek kakak pintar-pintar